Post by redhot on Mar 27, 2011 20:21:14 GMT -5
Heboh Pertama sejak 2003
SM Champion NBL Preseason di Malang
Malang – Heboh mengakhiri Preseason Tournament National Basketball League (NBL) Indonesia tadi malam (15/7). Kali pertama sejak 2003, ribuan penonton mema dati GOR Bima Sakti, Malang, menyaksikan babak final kompetisi pemanasan tersebut. Pertandingan puncak pun tidak mengecewakan. CLS Knights Surabaya dan Satria Muda Britama (SM) sama-sama menunjukkan kelas, menampilkan permainan yang ngotot dan menghibur. Hasilnya? SM tampil sebagai jawara, menang 51-36. Total, hampir 2.000 penonton memadati GOR Bimasakti kemarin.
Memang bukan angka yang spektakuler, namun disebut hebat untuk ukuran basket profesional Indonesia.
Menurut PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, pengelola NBL Indonesia, itu merupakan pencapaian yang melegakan. Sebab, ketika masih dikenal dengan sebutan Indonesian Basketball League (IBL), kompetisi profesional itu sangat tidak identik dengan kehebohan.
’’Menurut data yang kami dapat dari PB Perbasi, rata-rata penonton IBL musim terakhir lalu hanya 250 orang per hari. Jadi, ketika kompetisi pramusim ini bisa heboh, kami merasa bersyukur,’’ ucap Azrul Ananda, direktur DBL Indonesia dan commissioner NBL Indonesia.
’’Ini pertanda baik menjelang musim reguler perdana NBL Indonesia yang dimulai Oktober mendatang,’’ lanjutnya.
Penonton Malang juga mengakui bahwa pertandingan final antara SM dan CLS kemarin merupakan salah satu yang terbaik. Baik dari segi kualitas maupun antusiasme penonton.
Pemain Bimasakti Malang Hendi mengakui bahwa penonton kemarin adalah yang terbanyak sejak 2003. Saat itu kompetisi liga basket profesional Indonesia masih bernama Kobatama. Hendi mengetahui hal itu karena dia berada di Bimasakti sejak 1997. ’’Kemasannya sangat bagus. Tidak heran jika penonton penuh. Lama saya tak melihat penonton sebanyak ini,’’ tegas pemain 33 tahun tersebut.
Ketua Bidang I (Organisasi) PB Perbasi Tito Sugito mengatakan bahwa secara keseluruhan, PB Perbasi sangat mengapresiasi preseason tournament kali ini. Pihaknya merasa puas karena di tengah mepetnya jadwal, panitia telah memberikan yang terbaik.
’’Saya salut. Apalagi, sebagian besar panitia muda-muda. Energinya itu lho, luar biasa. Saya percaya final ini adalah yang terbesar dari segi penonton dalam beberapa tahun terakhir. Banyak teman Malang yang mengatakan kepada saya. Ini menjadi bukti, siapa bilang bakset tidak bisa dijual,’’ kata Tito kemarin.
Pria kelahiran Bandung tersebut menambahkan, selain penonton, dia sangat gembira terhadap profesionalisme yang ditunjukkan tim peserta. Terutama pemain dan pelatih. Mereka bisa profesional dengan mengenakan pakaian resmi. Yakni, setelan jas mulai Sabtu hingga Kamis dan berbatik pada Jumat.
’’Tim-tim menengah juga mulai bangkit. Lihat saja Stadium yang jadi juara tiga. Saya yakin, liga ini akan sangat kompetitif di masa mendatang,’’ katanya. ’’Di sisi penyelenggaraan, saya optimistis liga membaik daripada yang kemarin- kemarin. Terlihat sekali penonton sangat puas,’’ tandasnya.
Setelah preseason tournament ini, para peserta memiliki waktu dua bulan untuk mempersiapkan tim. Mereka akan bertandingan kembali di seri pertama kompetisi reguler pada 16–24 Oktober 2010 di DBL Arena Surabaya. (nur/c4/ang)