Post by redhot on Mar 27, 2011 20:26:51 GMT -5
CLS Masih Nego Pemain Baru
SURABAYA – Skuad Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knights bisa sedikit berleha-leha. Dimaz Muharri dkk mendapat jatah libur sepekan seusai Preseason Tournament National Basketball League (NBL) Indonesia yang baru saja rampung Kamis lalu (15/7).
Namun, tak demikian dengan manajemen dan jajaran pelatih. Mereka justru sibuk berburu pemain untuk menghadapi seri pertama kompetisi reguler yang dihelat 16-24 Oktober 2010 di DBL Arena Surabaya. Perlu dicatat, batas akhir pengumpulan list pemain di kompetisi reguler berakhir pada 29 Juli.
’’Saat ini jumlah pemain kami sangat minim. Mau tidak mau kami memang harus menambah amunisi,” kata Simon Wong, manajer operasional CLS, kemarin (17/7). Regulasi NBL memberikan jatah 17 pemain bagi setiap tim kontestan. Pada preseason tournament lalu tim besutan Amran itu hanya membawa 10 pemain. Dua pemain senior, Pek King Dhay dan Donny Ristanto, memang tak lagi memperkuat CLS mulai musim ini. Andrie Ekayana dan Rachmad Febri Utomo juga tak bisa melengkapi kekuatan CLS karena harus menjalani pemulihan cedera. Yayan, sapaan karib Adrie Ekayana, cedera meniscus. Sedangkan Febri bergulat dengan cedera engkel.
Meski membawa pasukan dalam jumlah pas-pasan, prestasi CLS tak memalukan. Tim yang berhome base di GOR CLS, Kertajaya, Surabaya itu sukses menjadi runner-up. Lawan di final memang cukup tangguh, Satria Muda Britama. ’’Hasil di turnamen lalu sudah bagus. Jika ada Febri dan Yayan, tentu bisa lebih baik lagi,” tutur Simon. Sebab, lanjut dia, rotasi pemain bisa lebih mudah dilakukan.
Nah, dengan kondisi tersebut manajemen CLS membidik tambahan minimal dua personal dengan posisi berlainan. ’’Kami belum bisa mengumumkan nama pemain sekarang karena dalam proses negosiasi. Hanya jika melihat kebutuhan tim, posisi point guard dan bigman menjadi prioritas kebutuhan,” ungkap pria berkepala pelontos itu.
Saat ini pada posisi center, CLS mengandalkan Agustinus Indrajaya. Amran berharap komposisi itu diisi pemain dengan postur yang lebih besar, tapi tetap memiliki kelincahan dan kecepatan memadai. Agustinus Indrajaya dipaksakan mengisi posisi tersebut setelah CLS kehilangan Ronny Gunawan dan Hari Suharsono pada 2005 lalu.
Jika nanti bisa menambah dua pemain, berarti kuota CLS masih bersisa tiga. ’’Kami ingin sekali memenuhi kuota itu, tapi saat ini tak mudah mencari pemain siap pakai,” terangnya. (vem/c2/tom)