Post by redhot on Mar 27, 2011 21:16:14 GMT -5
Garuda Kian Bertaji
JAKARTA – Garuda Flexi Bandung menujukkan taji sebagai salah satu kandidat juara National Basketball League (NBL) 2010. Indikasinya, dalam beberapa rangkaian sesi uji coba, tim besutan Johannis Winar itu berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Terbaru, Garuda mengalahkan Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knights dengan skor telak 82-51 dalam uji coba di GOR Bulungan, Jakarta, kemarin sore (2/9).
Kemenangan tersebut tentu bakal meningkatkan kepercayaan diri Denny Sumargo dkk dalam menghadapi regular season NBL yang akan dimulai pada Oktober. Pasalnya, CLS adalah salah satu calon rival terkuat dalam persaingan menuju tangga juara. Kemenangan kemarin juga melengkapi serentetan hasil manis yang dibukukan Garuda.
Sebelumnya, mereka mengalahkan Pelita Jaya Esia Jakarta (73-55), Muba Hangtuah IM (87-71), serta Stadium Jakarta (64-52). ”Defense anak-anak terus kami benahi. Tapi, dari hari ke hari memang bagus. Kali ini jauh lebih bagus daripada saat anak-anak tampil di preseason tournament lalu,” terang A.F. Rinaldo, asisten pelatih Garuda, setelah pertandingan.
Rinaldo juga menyatakan senang dengan perkembangan dua pilar anyarnya, yakni power forward Fadlan Minallah dan point guard Wendha Wijaya. Dua pemain tersebut dianggap sudah mulai menemukan chemistry dengan para penggawa Garuda lain. ”Tapi, mereka memang harus berani untuk shooting. Selama ini, titik itulah yang kami tekankan kepada mereka,” imbuh Rinaldo.
Wendha pun mengamini ucapan sang asisten pelatih. Menurut mantan pemain Satria Muda (SM) Britama Jakarta tersebut, dirinya memang belum terbiasa untuk melakukan shooting. Pasalnya, itu memang jarang dilakukan ketika masih berbaju SM. ”Tekanan di sini tentu lebih berat karena saya harus bisa semua. Mulai defense hingga shooting. Karena itu, sebelum berlatih, saya pasti berlatih shooting terlebih dahulu,” ucap Wendha.
Sementara itu, kubu CLS dengan jantan mengakui kekalahan tersebut. Garuda dianggap bermain lebih matang bila dibandingkan dengan tim basket kebanggan Kota Pahlawan tersebut. ”Mereka lebih matang. Lebih berpengalaman. Fisik juga lebih bagus. Kami memang kalah segalanya dari mereka. Kesalahan anak-anak di pertandingan sebelumnya juga kambali dilakukan hari ini (kemarin, Red),” kata W. Amran, pelatih kepala CLS.
Meski demikian, CLS tidak perlu berkecil hati dengan hasil itu. Sebab, bagi tim yang memiliki semangat tinggi untuk berkembang seperti mereka, kekalahan tersebut bisa jadi adalah blessing in disguise. Sebab, dari sana mereka bisa mendapatkan bahan evaluasi apa yang harus diperbaiki. Dengan demikian, mereka bisa lebih hebat saat kompetisi dimulai nanti. (ru/c10/ang)