Post by redhot on Mar 27, 2011 21:25:37 GMT -5
Selamat Datang di Bandung, Schrempf
BANDUNG – Sejarah baru akan tertulis di Bandung besok. Di kota yang dijuluki Paris van Java itu, akan diselenggarakan Indonesia Development Camp (IDC) 2010. Even yang diadakan di C-Tra Arena tersebut akan menjadi even pertama liga basket paling bergengsi di dunia, NBA, di sana.
Hari ini (20/9) Detlef Schrempf, legenda NBA yang akan memimpin camp itu, tiba di Bandung.
Selama tiga hari, mulai besok hingga Kamis (23/9), dia akan membagikan ilmu kepada 40 pemain National Basketball League (NBL) Indonesia, kasta tertinggi basket profesional tanah air.
Even pertama NBA di Indonesia sebenarnya terselenggara sejak 2008. Saat itu, bintang Indiana Pacers Danny Ganger datang ke Surabaya dalam rangkaian Honda DBL, kompetisi basket pelajar paling heboh di tanah air. Berikutnya, menyusul David Lee, Kevin Martin, dan Trevor Ariza. Semua bintang NBA tersebut datang ke tanah air berkat kerja sama NBA dengan PT DBL Indonesia.
Bagi fans basket di Bandung, ”monopoli” Surabaya dalam even NBA di tanah air itu mungkin terlihat kurang adil. Sebab, gairah basket di Kota Kembang sebenarnya tidak kalah daripada Surabaya. Di level profesional, Bandung punya klub papan atas Garuda Flexi. Garuda bisa dianggap sebanding dengan Surabaya Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knights. Di level pelajar, Bandung juga mampu meloloskan banyak pemain ke tim DBL Indonesia All-Star.
Nah, setelah cukup lama menunggu, kini Bandung mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah even NBA. Schrempf yang bersama Seattle SuperSonics pernah menjadi lawan tangguh Chicago Bulls bersama Michael Jordan pada 1990-an akan berbagi ilmu di sana. Selain menularkan ilmu di IDC, dia akan berbagi dengan anak panti asuhan dalam program NBA Cares.
”Kami senang bisa menyelenggarakan even NBA di Bandung. Selama ini, praktis belum ada even internasional di Bandung, padahal kota ini memiliki fan base basket yang kuat,” kata Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia.
Azrul sebenarnya mulai ”memperkenalkan” gairah Bandung kepada NBA pada Februari lalu. Saat itu, ada perwakilan NBA Asia yang menghadiri pembukaan seri Honda DBL di sana.
”Selain Bandung, sebenarnya Jogjakarta dipertimbangkan untuk menjadi tuan rumah even NBA. Namun, Bandung akhirnya kami pilih karena gedung basket di Jogjakarta belum siap,” jelas Azrul.
Azrul berharap IDC 2010 bisa berjalan dengan sukses. Sebab, itu akan menjadi pintu bagi Bandung untuk mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah even-even NBA selanjutnya.
Tidak hanya 40 pemain NBL yang bisa belajar dari Schrempf. Fans basket di Bandung pun bisa. Sebab, IDC terbuka untuk umum, meski mereka hanya melakukannya dari tribun C-Tra Arena.
Schrempf rencananya tiba di Bandung sore ini. Besok pagi dia sudah ditunggu agenda padat IDC. Setelah brifing singkat bersama NBA dan DBL Indonesia pada pukul 08.00 WIB, setengah jam kemudian dia sudah harus di C-Tra Arena untuk menghadiri acara pembukaan IDC 2010. Setelah itu, dia langsung sibuk memimpin camp.
”Tidak sabar rasanya untuk mengikuti IDC. Saya bisa belajar langsung kepada salah seorang bintang terhebat di dunia,” kata guard Garuda Flexi Bandung Hendru Ramli.
IDC 2010 merupakan camp NBA edisi kedua di Indonesia. Tahun lalu Kevin Martin menjadi bintang utama dengan dibantu dua asisten pelatih NBA Neal Meyer (Los Angeles Clippers) dan Joe Prunty (Portland Trail Blazers). Tahun ini DBL Indonesia pada awalnya juga berencana mendatangkan pemain aktif. Namun, karena bersamaan dengan Ramadan, IDC baru bisa diselenggarakan pada pekan terakhir September. Padahal, saat ini para pemain sedang fokus mempersiapkan diri menghadapi musim NBA 2010–2011.
Setelah ditimbang-timbang, akhirnya dipilihlah Schrempf. Dia memiliki curriculum vitae yang luar biasa. Pria yang terpilih tiga kali masuk All-Star itu merupakan salah seorang forward terhebat pada 1990-an. Dia menjadi salah satu kunci sukses Sonics menembus final NBA musim 1995–1996. Mereka akhirnya harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan Bulls bersama Jordan.
Schrempf bakal menjadi guru yang baik selama camp karena dia pernah menjadi asisten pelatih pada 2006 di Sonics. Kelebihan yang sulit untuk didapatkan jika yang didatangkan adalah pemain yang masih aktif. (nar/c6/ang)