Post by redhot on Mar 27, 2011 21:26:16 GMT -5
Setiap Pemain Harus Memiliki Cita-Cita
"Setiap pemain harus memiliki tujuan dan cita-cita sebagai pemain. Di dalam camp ini, setidaknya menjadi pemain terbaik di antara pemain-pemain lainnya," demikian petuah Detlef Schrempf sesaat sebelum rehat makan siang di hari pertama Indonesia Development Camp 2010 siang tadi. Menyadari kapasitas Detlef Schrempf sebagai salah seorang legenda di NBA, seluruh peserta camp yang berjumlah 40 orang menyimak dengan seksama.
Walau dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat, bapak Ahmad Heryawan pada sekitar pukul 09:30, Jama Mahlalela, salah seorang pelatih dari NBA, tak ingin menyia-nyiakan waktu. Dia memerintahkan sekaligus memimpin pemanasan dinamis (dynamic warm up) 30 menit lebih dini. Usai pembukaan camp secara resmi, pelatihan dilanjutkan dengan materi-materi fundamental basket yang sangat lazim. Bersama Dan Weiss dan Detlef Schrempf, Jama mendemonstrasikan drill-drill standar yang dengan mudah langsung diaplikasikan oleh para peserta camp.
Seolah mengantisipasi kemungkinan bahwa ada peserta yang menganggap remeh drill sederhana tersebut, Jama menekankan, "Saya pernah melatih Vince Carter, Chris Bosh dan banyak pemain hebat NBA lainnya. Saya juga pernah melatih anak-anak usia belasan tahun bahkan yang berusia 40 tahun ke atas, mereka semua melakukan hal yang sama dengan apa yang tengah kita lakukan sekarang."
Dan Weiss, salah seorang pelatih yang pernah bermain untuk tim nasional Jepang lebih menekankan pentingnya teknik fundamental yang benar. Dia beberapa kali memeragakan posisi-posisi teknik yang benar sekaligus mengoreksi pemain-pemain yang masih melakukan beberapa kesalahan. Kapasitas sebagai pemain yang sarat pengalaman dari para pelatih dari NBA ini membuat para peserta camp sangat bersemangat menjalankan instruksi-instruksi yang mereka terima.
Melanjutkan nasihatnya bahwa setiap pemain harus memiliki tujuan dan cita-cita dalam bermain basket, Detlef Schrempf menambahkan bahwa setiap pemain harus memiliki cara demi menggapai tujuan tersebut. "Camp ini adalah salah satu cara menggapai tujuan tersebut," tegasnya.
Selain tiga orang pelatih dari NBA, IDC 2010 juga melibatkan tiga orang pelatih dari NBL Indonesia. Mereka adalah Koko Heru Setyo Nugroho dari Pelita Jaya Esia Jakarta, Patrick Gosal dari Satria Muda Britama Jakarta, dan Tri Prasetyo Utomo dari Aspac Dell Jakarta. Para pelatih NBL Indonesia ini membantu memperjelas dan mengawasi serta memastikan bahwa setiap materi dapat diterima dengan baik oleh para peserta camp.
Materi hari pertama ditutup dengan pertandingan antara pemain setelah dibagi menjadi empat tim. Pertandingan ini lebih bersifat relaksasi walau tentunya tim pelatih IDC 2010 tetap mengamati potensi dari setiap pemain. "Bermain basket itu seharusnya menyenangkan," demikian salah satu pesan Detlef Schrempf mencoba memotifasi para peserta camp. (mb)