Post by redhot on Mar 27, 2011 21:27:28 GMT -5
Ukur Masa Depan Indonesia
IDC 2010 Penting untuk Tentukan Program Selanjutnya
BANDUNG – C-Tra Arena, Bandung, akan menjadi saksi sejarah camp NBA pertama di Indonesia untuk para pemain profesional. Saat Indonesia Development Camp (IDC) diselenggarakan mulai hari ini (21/9). 40 pemain pilihan dari National Basketball League (NBL) Indonesia akan menimba ilmu di sana sampai Kamis (23/9). Meski singkat, even yang diselenggarakan atas kerja sama PT DBL Indonesia dengan NBA itu memiliki arti penting bagi pengembangan basket Indonesia di masa yang akan datang.
Sebab, kelak 40 camper itu menjadi tulang punggung klub masing-masing maupun timnas. ”Kami kini menyadari pentingnya IDC 2010 di Bandung ini. Yaitu, untuk mengukur masa depan basket Indonesia,” ucap Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia, kemarin (20/9).
”Pemain-pemain muda NBL Indonesia yang ikut camp ini adalah tulang punggung liga untuk lima tahun ke depan, sekaligus tulang punggung timnas Indonesia,’’ lanjutnya. Mengukur kemampuan para pemain muda masa depan Indonesia itu tentu lebih objektif jika dilakukan pihak asing.
Dalam hal ini, yang dilibatkan adalah sejumlah personel NBA Asia serta legenda NBA Detlef Schrempf yang bertindak sebagai pelatih para camper. Jama Mahlalela (Basketball Operations Director NBA Asia) menyatakan, para pemain akan diberi materima teri basket yang padat. Tujuannya, melihat seberapa jauh kemampuan mereka. ’’Di IDC, kami memaksa para camper sampai batas kemampuan maksimal mereka,’’ tutur pria berkebangsaan Kanada itu.
Para pemain pun menyatakan siap bekerja keras dalam kegiatan tersebut. Salah satunya Hendru Ramli. ’’Saya siap melaksanakan semua instruksi dalam camp nanti. Lagi pula, itu semua demi kebaikan saya sendiri,’’ papar pemain Garuda Flexi Bandung itu.
Hendru berharap, seusai IDC 2010 kemampuan fundamental basketnya meningkat. Sebagai pemain muda yang belum punya banyak pengalaman, dia merasa fundamental basket adalah hal terpenting yang harus dikuasai.
Sejumlah materi akan diberikan kepada para camper selama mengikuti IDC yang berdurasi tiga hari itu. Mulai peningkatan fisik, skill individu, dan kerja sama tim. Di antara materi-materi tersebut adalah latihan foot work, wing roll, dan team shooting. Setiap hari kemajuan para pemain juga akan dilihat dalam program evaluation scrimmage. Para pemain juga dilatih membangun komunikasi melalui group discussion dengan tema berbeda setiap hari.
Tema group discussion di hari pertama adalah hard work alias bekerja keras. Untuk memantau kemajuan para peserta camp, secara berkala setiap hari dilakukan evaluasi. Pada akhir camp, dilakukan evaluasi menyeluruh. Evaluasi itu bisa digunakan untuk menentukan program-program lanjutan yang dibutuhkan untuk meningkatkan pembinaan basket di tanah air.
’’Dari camp ini kami bisa memikirkan, seperti apa program yang dibutuhkan supaya kelak pemain-pemain muda kita lebih baik lagi dari yang sekarang,’’ terang Azrul yang juga direktur PT DBL Indonesia. PT DBL Indonesia selaku pengelola NBL Indonesia sekaligus Development Basketball League (DBL), liga pelajar paling akbar di tanah air, adalah salah satu pihak yang berperan besar dalam pembinaan basket tanah air saat ini. Sebagai catatan, saat ini sudah ada beberapa bintang DBL yang direkrut klub NBL. Dari dua liga itulah akan lahir pebasket hebat Indonesia di masa akan datang. (nar/c2/ang)