Post by redhot on Mar 27, 2011 21:35:01 GMT -5
Berharap IDC Bisa Bantu Masuk Timnas
Christian Ronaldo Sitepu, Forward Masa Depan Indonesia
Tidak banyak pebasket di tanah air yang bisa menjadi bintang iklan. Christian Ronaldo Sitepu adalah salah seorang yang bisa melakukannya. Pada usia yang masih muda, itu menunjukkan bahwa dia adalah seorang calon superstar.
C-TRA Arena, Bandung, tampak lain dari biasanya kemarin (21/9). Logo besar NBA, liga basket paling bergengsi di dunia, dan NBL Indonesia, kasta tertinggi basket tanah air, mem buat markas Garuda Flexi Bandung itu tampak istimewa.
Sejak pagi, 40 pemain pilihan dari sepuluh klub NBL hadir di sana. Mereka siap belajar dari legenda NBA Detlef Schrempf dalam Indonesia Development Camp (IDC) 2010.
Di antara para camper itu, terselip wajah yang cukup familier di kalangan penggemar basket tanah air. Dia adalah Christian Ronaldo Sitepu, pemain Satria Muda (SM) Britama Jakarta.
Pada usia yang masih 23 tahun, dia telah menjadi salah seorang pemain utama di SM. Dodo sapaan Christian Ronaldo Sitepu juga berjasa mengantarkan SM mendominasi Indonesian Basketball League (IBL) selama 2006 sampai 2009. Kini IBL telah berubah menjadi NBL.
Dengan predikat pemain utama di tim sehebat SM, tentu level Dodo tak seperti camper kebanyakan. Mayoritas camper adalah pemain-pemain muda yang baru masuk kancah profesional.
Kendati demikian, Dodo tidak merasa istimewa dengan predikat itu. Seperti para camper lain, dia tetap bersemangat mengikuti setiap materi yang diberikan selama camp. Saat tim pelatih memberikan petunjuk, dia menyimak dengan sungguh-sungguh.
”Saya memang punya minute play cukup banyak di level klub. Tapi, saya tetap harus mendapatkan banyak tambahan ilmu. IDC ini adalah kesempatan saya untuk meningkatkan ke mampuan,” urai pebasket kelahiran Bogor, 27 Oktober 1986, tersebut.
Dodo mengaku terkesan dengan cara Schrempf dan sejumlah pelatih yang memberikan materi. Mereka menjelaskan secara gamblang dan detail setiap materi yang diajarkan. Padahal, sebelumnya Dodo khawatir akan sulit belajar kepada sosok setenar Schrempf. ”Camp ini asyik. Menurut saya, kalau bisa, lebih lama. Tiga hari saja kurang maksimal untuk meningkatkan memampuan kami,” paparnya. Karena itu, dia berharap ada program lanjutan bagi alumni IDC.
Meski tidak lama, Dodo bertekad untuk memaksimalkan apa yang didapatkan selama mengikuti IDC. Dia yakin, ilmu yang didapatkan dalam even pertama NBA di Bandung itu akan membantunya untuk mewujudkan salah satu cita-cita terbesarnya di basket, yaitu masuk tim nasional Indonesia. Targetnya, tahun depan, saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games XXIV/2011.
Menjelang SEA Games XXV/2009 di Laos, dia sebenarnya terpilih masuk pelatnas. Namun, dia urung membela timnas karena basket tidak di lombakan di Laos. ”Target saya ingin main ba gus musim ini dan masuk tim nasional di SEA Games tahun depan. Apalagi, nanti tuan rumah SEA Games adalah Indonesia,” terangnya.
Meski belum mendapatkan apa yang diinginkannya, Dodo sudah membukukan prestasi lain da ri basket. Dia dilirik oleh salah satu produk sabun untuk menjadi bintang iklan. Padahal, itu tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
”Capek sekali bikin iklan. Untuk satu adegan saja, saya sampai take berkali-kali. Maklum pemain baru. Tapi, kalau ada yang menawari lagi, saya mau kok,” candanya. (c8/ang)