Post by redhot on Mar 27, 2011 21:39:46 GMT -5
Poin Lebih Penting daripada Dunk
Camper IDC Didril Jadi Scorer Hebat
BANDUNG – Para amper Indonesia Development Camp (IDC) 2010 mulai menerima trik-trik untuk memenangkan pertandingan. Pada hari kedua kemarin (22/9), mereka diajari banyak hal tentang bagaimana cara menyerang (offense) dan mendulang poin.
Shooting tentu saja menjadi materi utama yang diajarkan di C-Tra Arena. Selain itu, mereka diajari beberapa gerakan (footwork, pivoting) dan pola kerja sama untuk melakukan offense. Salah satunya bagaimana melakukan 5 ball competitive shooting. Itu adalah pola penyerangan yang melibatkan tiga pemain. Scoring bisa dilakukan dengan layup salah seorang pemain maupun shooting dua pemain lain.
Jama Mahlalela (basketball operations director NBA Asia) yang memimpin sesi latihan itu sem pat sedikit kesal. Sebab, bukannya layup, beberapa pemain malah mencoba melakukan dunk untuk mencetak angka.
Jama pun menantang para camper untuk melakukan pola penyerangan itu dengan diakhiri dunk. Hasilnya, dari sebelas percobaan, hanya dua dunk yang masuk.
”Banyak pemain berpikir bahwa dunk adalah eksekusi yang keren. Tapi, mereka salah. Hal terpenting dalam penyerangan adalah memasukkan bola ke ring,’’ tandas Jama.
Memang, mencetak angka untuk memenangkan tim adalah yang paling penting dari satu permainan. Sehebat apa pun aksi pemain satu tim, apa gunanya jika tim itu kalah. Padahal, pemain profesional di Indonesia beberapa masih sering melakukan aksi-aksi yang sebenarnya tidak perlu dilakukan sehingga merugikan tim.
Dalam sesi group discussion yang mengambil tema konsistensi shooting, para camper di ajak untuk berani menjadi shooter yang hebat. Detlef Schrempf, legenda NBA, yang memimpin sesi itu mengatakan, seorang pemain harus mengenali diri sendiri untuk menjadi shooter andal. Sebab, dengan begitu mereka akan menemukan posisi tubuh yang benar untuk melakukan shooting.
’’Kalau saya cenderung selalu siap shooting dalam setiap pertandingan. Ketika menerima bola, saya selalu mencari posisi dan mengatur kuda-kuda untuk shooting,’’ ujar mantan bintang Seat tle Super- Sonics yang dikenal jago tembakan jarak jauh itu. Meski menahan sakit karena cedera pada bahu kanan, dia juga memberikan contoh posisi terbaik untuk melakukan shooting.
Kerja keras, lanjut Schrempf, adalah kunci menjadi shooter andal. Dia sendiri berlatih ribuan jam sebelum bisa melakukan shooting yang konsisten. Dengan terus berlatih, seorang pemain bisa konsisten memasukkan.
Schrempf sendiri menyatakan, sampai saat ini dia selalu berlatih melakukan shooting. ’’Pemain juga harus menanamkan kepercayaan pada dirinya bahwa setiap shooting yang di lepaskan mampu menghasilkan angka,’’ urai pria yang mengakhiri karir di Portland Trail Blazers itu. Setelah memberikan penjelasan dan contoh, Schrempf kemudian meminta para camper mempraktikkan apa yang baru saja dia ajarkan.
Vittoria A. Walewangko, pemain Citra Satria Jakarta, yang menjadi salah seorang camper merasa mendapatkan pencerahan dari sesi bersama Schrempf itu. ’’Sekarang, saya jadi punya feeling yang lebih baik untuk melakukan shooting,’’ ucap pemain yang berposisi sebagai point guard itu.
Pada akhir sesi, Jama berpesan agar semua materi yang diberikan terus diulang ketika para camper kembali ke klub masing-masing. ’’Mereka harus terus mengasah apa yang kami berikan tadi,’’ terangnya. (nar/c2/ang)