Post by redhot on Mar 27, 2011 21:49:30 GMT -5
Mulai Turun ke Lapangan, Kuatkan Fundamental
Tingkatkan Kualitas Wasit lewat National Referee Camp
Kompleksnya peraturan permainan basket membuat seorang wasit basket dituntut memiliki kejelian ekstra jika dibandingkan dengan cabang olahraga lain. Karena itu, selain penjelasan dalam kelas, National Referee Camp (NRC) memberikan materi lewat praktik di lapangan.
Salah satu tantangan utama dalam mengikuti penataran atau camp adalah melawan perasaan jenuh. Itu pula yang dihadapai 47 peserta National Referee Camp (NRC) 2010. Perasaan bosan dan capek menghantui para camper tersebut saat menerima materi mulai pukul 08.30 sampai 17.15. Karena itu, acungan jempol layak diberikan kepada camper NRC 2010.
Jadwal yang melelahkan tersebut tidak melunturkan antusiasme mereka dalam mendapatkan ilmu. Apalagi, kemarin mereka tidak melulu menerima materi da lam kelas. Sebagian sesi diselenggarakan dengan praktik di lapangan utama DBL Arena, Surabaya. Penatar wasit dari PB Perbasi Harja Jaladri dan Edy Soeprayitno kemarin memberikan materi praktik kepemimpinan wasit.
Materi itu dibagi dua, yakni mekanisme pertandingan dengan dua wasit (two person mechanic and practical training) serta game dengan tiga wasit (three person mechanic and practical training). Materi yang diberikan masih mengacu pada peraturan FIBA 2008. Selepas praktik, 47 camper yang terdiri atas wasit dan pengawas pertandingan tersebut melanjutkan kelas di Metropolis Room 1 Graha Pena.
Mereka mendapatkan teori tentang peraturan basket 2008. ”Hari ini (kemarin, Red) kami memang mendalami lagi peraturan 2008. Itu transisi. Sebab, besok (hari ini, Red) kami belajar tentang aturan baru FIBA, yakni aturan 2010,” papar Harja. NRC adalah edisi kedua penataran wasit helatan PB Perbasi dan PT DBL Indonesia, penyelenggara kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia (DBL) dan kompetisi basket profesional tertinggi tanah air (NBL Indonesia).
Diharapkan, peningkatan kualitas wasit lewat NRC secara langsung bisa membantu peningkatkan kualitas liga tersebut. Apalagi, NBL musim pertama diseleng ga rakan mulai 16 Oktober mendatang. ”Di sini ada wasit senior. Saya bisa belajar banyak. Apalagi, setelah ini ada NBL, tambah bersemangat saya,” ucap Kasirin, salah seorang camper.
Wasit berusia 27 tahun itu adalah salah seorang yang memimpin pertandingan Preseason Tournament NBL Indonesia di Malang Juli lalu. Edy menyatakan, sesi yang diberikan kemarin sangat penting dalam memperkuat pengetahuan fundamental wasit. Ada beberapa materi yang diajarkan. Antara lain, prinsip-prinsip advantage dan off the ball coverage. ”Kami belajar banyak soal mekanisme kerja wasit. Pokoknya, sekarang kami mencari kualitas agar perkembangan basket semakin maju,” jelas Edy. (nur/c11/ang)