Post by redhot on Mar 27, 2011 21:50:26 GMT -5
Bimasakti Andalkan Permainan Cepat
MALANG – Kekuatan mentereng State Basketball League (SBL) All-Stars tidak membuat Bimasakti Nikko Steel keder. Tim basket kebanggaan Malang itu sudah menyiapkan strategi khusus untuk meredam kumpulan pemain terbaik Western Australia (WA) tersebut pada friendly game pada 3 Oktober nanti.
Dari beberapa latihan terakhir, terlihat Bimasakti bakal memaksa SBL All-Stars untuk bermain cepat. Pelatih Bimasakti Eddy Santoso menyatakan, pilihan strategi bermain cepat harus dilakukan. Sebab, Bimasakti kalah postur jika dibandingkan dengan SBL All-Stars. Jadi, terlampau riskan bila Bimasakti meladeni tim itu dengan terlalu lama mendelay bola.
Saat ini pemain Bimasakti rutin melahap menu latihan transisi. Yaitu, materi perpindahan formasi dan pergerakan pemain dari offense ke defense maupun sebaliknya. ”Mau tidak mau kami memang harus menerapkan strategi bermain cepat tersebut,” kata Eddy yang juga mantan pelatih CLS itu.
SBL All-Stars memang bukan sem barangan. Materi tim tersebut sangat kuat. Di sana ada dua pemain Perth Wildcats, yakni point guard Joel Wagner dan forward Jarrod Balcombe. Sedangkan kapten di SBL All-Star adalah Jarrad Prue, yang juga peraih rebound tertinggi di SBL 2010. Eddy menyebutkan, pemainnya harus konsisten dalam menerapkan permainan cepat. Sebab, hal itu bertujuan menghindari body charge dengan tim SBL All- Stars.
Jika mengandalkan bola atas, pemain Bimasakti akan kehilangan banyak bola karena mayoritas pemainnya berpostur lebih pendek. Menurut Eddy, rata-rata pemain Bimaskti memang yang terpendek di antara semua kontestan NBL Indonesia musim 2010–2011.
Pemain tertinggi tim itu adalah Untung Gendro Maryono yang bertinggi 198 cm. Padahal, pemain ter sebut belum memiliki jam terbang yang tinggi. Apalagi, center andalan Bimasakti Dhanny Harahap yang bertinggi 195 cm tidak bisa turun karena cedera lutut. ”Bagaimanapun kami juga menyiapkan strategi menyerang. Kami akan melakukan banyak tembakan tiga angka untuk mendulang banyak poin,” ungkapnya.
Pelatih yang juga pernah menukangi Bhinneka Solo tersebut menyatakan masih buta dengan kekuatan calon lawannya tersebut. Terutama pemain dan kekuatan tim itu. ’’Namun, kami sangat antusias menyambut pertandingan tersebut. Ini bisa menjadi persiapan bagus jelang seri perdana NBL,’’ kata Eddy. (nur/ did/jpnn/c13/ang)