Post by redhot on Mar 27, 2011 21:54:43 GMT -5
Wasit DKI Jakarta Dominasi Kelulusan
Tingkatkan Kualitas Wasit lewat National Referee Camp
Berakhir sudah National Referee Camp 2010. Wasit asal DKI Jakarta menjadi bintang even yang diselenggarakan oleh PT DetEksi Basket Lintas (PT DBL) Indonesia itu. Dua wasit dari ibu kota menjadi yang terbaik dan berhak mengikuti penataran wasit lisensi FIBA di Singapura Desember mendatang.
Tangan Ilham Burhanuddin langsung terkepal saat Ketua III PB Perbasi Julisa M. Rastafari menyebut namanya lulus dari penataran National Referee Camp (NRC) 2010. Wasit lisensi A tersebut berhak mendapatkan tiket penataran wasit lisensi FIBA di Singapura Desember mendatang.
Mata wasit dari DKI Jakarta itu berkaca- kaca. Dia secara spontan memeluk beberapa kolega yang memberikan selamat di Metropolis Room 1 gedung Graha Pena kemarin (30/9). ”Saya senang sekali. Tidak pernah menyangka akan bisa mendapatkan kesempatan seperti itu,” tutur wasit berusia 34 tahun tersebut.
Pada hari terakhir kemarin, suasana yang tercipta sangat meriah. Selain 46 wasit dan pengawas pertandingan serta Julisa, acara penutupan itu dihadiri Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia serta commissioner DBL dan NBL Indonesia. Datang juga Ketua Pengprov Perbasi Jatim Edi Djon Jacub. ”Kami berkomitmen menyelenggarkan NRC secara kontinu. Semoga tahun depan kami bisa menyelenggarakan even yang lebih baik lagi,” tutur Azrul.
Sebagai penyelenggara kompetisi bas ket pelajar terbesar di Indonesia, DBL, dan pengelola liga profesional ter tinggi tanah air, National Basketball League (NBL) Indonesia, PT DBL Indonesia memang memiliki tanggung jawab untuk ikut meningkatkan kua litas wasit. Sebab, tingkat partisipasi masyarakat di dua even itu meningkat drastis dari tahun ke tahun. Karena itu, dibutuhkan lebih banyak wasit berkualitas. Ilham lulus bersama koleganya yang juga dari DKI Jakarta, Donald Francis Quinn.
Donald dinobatkan sebagai wasit terbaik dalam NRC. Sedangkan Ilham berada di peringkat kedua. Mereka berdua menyingkirkan delapan wasit lisensi A yang lain. Mereka mendapatkan nilai tertinggi dalam berbagai macam tes yang dilakukan sejak Senin, 27 September lalu.
Tiga tes penting yang disediakan oleh penatar wasit PB Perbasi, yakni tes fisik, praktik, dan teori, mereka lewati dengan sangat baik. Donald menambahkan, dirinya sangat senang karena bisa berada di peringkat per tama. Sebab, sebelumnya dia merasa bahwa tes kali ini sangat susah. Apalagi, tes fisik. ”Saya nervous sekali.
Setelah tujuh tahun berkarir menjadi wasit basket, saya tidak membayangkan bisa mencapai posisi itu,” tambah dia. Selain dua orang tersebut, ada empat wasit yang promosi dari lisensi B1 ke A. Julisa mengatakan, tingkat kelulusan peserta memang sangat minim. Dia juga menyatakan cukup kecewa akan hal itu.
Namun demikian, dia menyadari bahwa banyak peserta yang tegang. ”Tapi, kami akan terus melakukan sosialisasi dan mendorong peningkatan kualitas wasit,” papar dia. Saat ini Indonesia memiliki tujuh wasit berlisensi FIBA. Sebetulnya, ada dua wasit lagi yang memiliki lisensi tersebut. Namun, dalam penyegaran FIBA beberapa waktu lalu, mereka tidak lulus.
”PB Perbasi ingin mereka berdua mencoba penyegaran lagi dan lulus. Sedangkan di sisi lain, Donald dan Ilham juga bisa lulus. Jadi, Indonesia punya sebelas wasit berlisensi FIBA,” ungkap dia. Selain itu, penatar PB Perbasi Harja Jaladri mengatakan akan menyediakan diri sebagai pembimbing pribadi bagi Donald dan Ilham sebelum mereka ke Singapura.
Selain memberitahukan kelulusan penataran lisensi A ke FIBA dan lisensi B1 ke A, panitia mengumumkan kelulusan pengawas pertandingan (PP). Ada empat orang yang lulus di antara sembilan PP yang mengikuti penataran pada 26–30 September itu. (nur/c11/ang)