Post by redhot on Mar 27, 2011 21:57:02 GMT -5
Pengalaman Berharga jelang NBL
Kalah Rebound, CLS Kalah 39-68
SURABAYA – Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knights mendapat pelajaran berharga menjelang seri pertama National Basketball League (NBL) Indonesia pada 16–24 Oktober nanti. Tim basket kebanggaan Kota Pahlawan itu harus memperbaiki akurasi shooting dan kemampuan rebound. Dua hal itu menjadi kelemahan utama CLS sehingga kalah 39-68 dalam inter national friendly game melawan State Basketball League (SBL) All-Star Western Australia (WA) di DBL Arena kemarin (2/10).
Laga melawan SBL All-Star itu adalah uji coba terakhir CLS menjelang NBL. Meski kalah telak, CLS bukannya bermain jelek. Melawan SBL All-Star yang di perkuat pemain dengan postur jauh lebih menjulang, mereka bisa memberikan perlawanan pada awal-awal laga.
Tembakan-tembakan jarak jauh Jeffry dan Sandy Febiansyakh menjadi sumber utama perolehan poin CLS. Sebaliknya, defense CLS yang digalang Agustinus Indrajaya dan Dwi Haryoko mampu menyulitkan SBL All-Star. Sampai akhir kuarter pertama, SBL All-Star hanya unggul dua bola 12-8.
Namun, hanya pada kuarter pertama CLS bisa mengimbangi SBL All-Star. Pada kuarter kedua Jarrad Prue dkk mampu menemukan ritme untuk terus menjauh. Keunggulan rebound membuat SBL All- Star mudah mendulang poin dari setiap serangan. Sebaliknya, mereka juga bisa cepat melakukan serangan balik, saat ada tembakan pemain CLS yang meleset. CLS sendiri dipaksa melepaskan tembakan jarak jauh karena tidak mampu menembus paint area SBL All-Star.
Catatan statistik menunjukkan SBL All-Star unggul jauh dalam rebound dengan perbandingan 52-26. Prue yang merupakan top rebounder di SBL menyumbangkan 16 rebound plus 17 poin. Dua catatan Prue itu merupakan yang tertinggi dalam laga itu.
Dari kubu CLS, Sandy Febiansyakh menjadi bintang. Dia menjadi top scorer dengan 11 poin. Sembilan di antaranya di cetak melalui tembakan tiga angka.
Meski demikian, Sandy harus meningkatkan akurasi untuk lebih baik di NBL nanti. Sebab, dari tiga tembakan tiga angka yang masuk itu, total dia melepaskan delapan kali tembakan. Meski menang besar, pelatih SBL All-Star Andy Stewart mengatakan pertandingan kemarin bukan sebuah partai yang mudah. CLS mampu menyulitkan timnya. ”Mereka (CLS) bermain baik, skill mereka bagus. Namun, spirit dan rebound menjadi kunci kemenangan kami,” kata pelatih juara tiga kali SBL itu.
Pelatih CLS W. Amran tetap mengapresiasi para pemainnya meski kalah telak. Menurut dia, fisik dan teknik lawan memang unggul jauh. CLS sudah melakukan segala upaya, termasuk berusaha bermain cepat. Namun, itu tidak mampu menjebol pertahanan kuat SBL All-Star.
”Pemainan kami mati, bola tidak jalan. Saya memang meng instruksikan untuk main luar. Itu satu-satu nya cara. Sebetulnya main dalam juga boleh. Tapi bagaimana lagi, fisik mereka kuat sekali,” kata Amran.
Amran mengatakan, pertandingan tersebut menjadi pelajaran berharga bagi timnya menjelang seri perdana NBL. Dia bisa memikirkan strategi yang akan digunakan jika menghadapi tim yang mengandalkan kekuatan fisik seperti SBL All-Star. ”Pertandingan kayak begini sangat bernilai bagi kami,” tandasnya.
Hari ini giliran Bimasakti Nikko Steel Malang yang akan menghadapi SBL All-Star. Dua laga international friendly game itu merupakan rangkaian perayaan ke-20 hubungan sister province Jawa Timur dengan WA. (nur/c2/ang)