Post by redhot on Mar 27, 2011 22:01:00 GMT -5
Adaptasi Ibu Kota
DIMAS ARYO DEWANTO
BERKENDARA di Jakarta butuh nyali besar. Maklum, jalanan di ibu kota kadang memang tak ramah. Kendaraan yang padat berdesakan dan perilaku para pengendara yang semau gue membuat jalanan di Jakarta bak belantara beralaskan aspal. Siapa yang kuat di jalan, dialah yang menang.
Itulah yang dirasakan oleh Dimas Aryo Dewanto, pemain anyar klub NBL Indonesia Pelita Jaya Esia Jakarta. Dia tinggal di Jakarta sejak Juli lalu setelah membela Bimasakti Nikko Steel Malang. Dia pun harus beradaptasi dengan lalu lintas Jakarta.
"Saat di Malang saya ke mana-mana biasa naik motor. Tapi, di Jakarta saya sempat takut dan beberapa hari tidak berani keluar sendiri," ungkap pemain yang berposisi point guard itu.
Dia kaget dengan situasi jalanan Jakarta yang superpadat. Beda dengan suasana di Malang yang jauh lebih tenang. Tapi, Dimas mesti berubah. Dia pun memberanikan diri untuk mengeluarkan motornya dan menjelajah jalanan Jakarta. Awalnya, pemain yang menyabet gelar most valuable player (MVP) di Indonesia Development Camp (IDC) 2010 itu sempat nervous. Maklum, dia belum terbiasa dengan kepadatan jalan-jalan ibu kota.
Tak hanya jalanan yang padat, takut kesasar adalah masalah lain yang dihadapi. "Sekarang sih sudah biasa. Kalau tidak diberanikan naik motor, nanti latihan saya bisa terganggu," ujar pemain kelahiran Malang, 2 Mei 1986, itu. Setiap hari dia harus berangkat dari mes Pelita Jaya di kawasan Palmerah ke kawasan Senayan untuk berlatih. (nar/c10/ca)