Post by redhot on Mar 27, 2011 22:06:56 GMT -5
Seseru Persaingan Jadi Juara
Tim-Tim Raksasa Punya Banyak Pemain Kelas MVP
SURABAYA - Persaingan mengejar gelar kampiun bakal menjadi cerita utama musim perdana National Basketball League (NBL) Indonesia 2010–2011 yang dimulai 16 Oktober mendatang. Namun, persaingan antar pemain untuk merebut gelar most valuable player (MVP) alias pemain terbaik liga juga tidak kalah seru.
Kemenangan tim memang tetap menjadi yang utama. Tetapi, mereka akan lebih bersemangat untuk menunjukkan kehebatan individual karena MVP akan menerima sebuah mobil Chevrolet Spark pada akhir musim reguler nanti. Toh, kemenangan tim memang ikut berpengaruh dalam penentuan seseorang menjadi pemain terbaik.
Sangat sulit menentukan siapa pemain terbaik di NBL Indonesia. Sebab, tim-tim papan atas memiliki banyak pemain bintang yang kemampuannya sangat merata. Bahkan, di satu tim terdapat dua sampai tiga pemain yang memiliki teknik di atas rata-rata.
Namun, calon MVP tidak akan jauh-jauh dari pemain tim-tim mapan. Yakni, Satria Muda (SM) Britama Jakarta, Nuvo CLS Knights Surabaya, Garuda Flexi Bandung, Pelita Jaya Esia Jakarta, dan Dell Aspac Jakarta.
Dari beberapa tim tersebut, SM memiliki paling banyak pemain yang punya kemampuan di atas rata-rata. Tim ini juga dihuni banyak sekali pemain tim nasional. Nama center Rony Gunawan dan forward Christian Ronaldo Sitepu menjadi jaminan mutu. Namun, dua sosok paling berpengaruh dalam tim itu adalah point guard Faisal Julius Achmad dan small forward Youbel Sondakh. Faisal adalah otak sekaligus kreator serangan SM. Sedangkan Youbel yang merupakan MVP final IBL 2009 adalah pendulang poin yang andal.”Yang utama adalah SM bisa juara lagi. Soal MVP itu adalah bonus,” kata Youbel.
Sementara itu, Aspac juga memiliki banyak pemain hebat. Tetapi, ada dua pemain yang sangat mencolok dan diprediksi menjadi bintang NBL Indonesia tahun ini. Yakni, shooting guard Xaverius Prawiro dan small forward Rizky Effendi.
Garuda Flexi Bandung tidak jauh-jauh dari nama I Made Sudiadnyana alias Lolik. Kalau menemukan momentum yang pas, nama Denny Sumargo juga sangat pantas diperhitungkan.
Pelita Jaya Esia pun memiliki skuad sangat lengkap. Pemain yang sangat bisa menyabet gelar MVP adalah center Ponsianus ’’Koming’’ Nyoman Indrawan dan pemain baru dari Bimasakti Nikko Steel Malang, peraih MVP pada Indonesia Development Camp (IDC) 2010, Dimas Aryo Dewanto. Jangan lupakan juga peraih MVP All-Star 2009 Andy ’’Batam’’ Poedjakesuma. Kalau fit, Batam bisa merajalela.
Dari CLS Knights, nama point guard Dimaz Muharri dan center Agustinus Indrajaya bisa menjadi kandidat peraih MVP. ’’Saya tim dulu. Sama sekali tidak berpikir untuk bisa menjadi MVP. Kalau tim bagus, sangat mungkin permainan saya pun akan menjadi bagus,’’ kata Dimaz.
Point guard bertubuh ceking itu saat ini terus menunjukkan kematangannya sebagai pengatur permainan CLS. Meski tidak memiliki kemampuan mencetak poin yang tinggi, perannya untuk CLS sangat vital. ”Tugas saya adalah menyervis pemain lain. Kata pelatih tugas point guard adalah seperti itu,’’ tambah pemain yang masuk tim IBL All-Star 2009 tersebut.
Hal yang sama diungkapkan Dimas Aryo Dewanto. Pemain kelahiran Malang itu menyatakan menjadi MVP musim reguler NBL Indonesia ibarat mimpi.
’’Wah, itu muluk sekali. Nggak kebayang lah. Yang terpenting adalah menemukan performance terbaik untuk tim, menemukan feel terbaik agar bisa terus maksimal,’’ katanya.
Memang, menjadi pemain terbaik tidak harus ”serakah”. Saat Dimas menjadi MVP IDC 2010, hal pertama yang dilakukan saat itu adalah mengantarkan timnya, Oklahoma City Thunder, menampilkan permainan terbaik. Thunder akhirnya jadi juara dengan mengalahkan tiga tim lain yang juga diberi nama tim NBA. Menjadi pemain terbaik tidak hanya menunjukkan skill hebat. Tapi, juga bagaimana seorang pemain mampu mengatrol permainan tim. (nur/c2/ang)