Post by redhot on Mar 27, 2011 22:07:38 GMT -5
Ambisi Aspac Kembalikan Kejayaan
Target Juara Andalkan Kombinasi Senior-Junior
JAKARTA – Nama kasta tertinggi liga basket tanah air telah berubah. Dari Indonesian Basketball League (IBL) menjadi National Basketball League (NBL) Indonesia. Bagi Dell Aspac Jakarta, perubahan itu diyakini sebagai momen untuk mengembalikan kejayaan.
Aspac adalah salah satu klub basket legendaris tanah air. Klub yang didirikan pada 1986 itu selalu tercatat sebagai tim raksasa dalam setiap era basket tanah air. Pada masa Kobatama, mereka tiga kali menjadi juara. Pada era IBL, mulai 2003 sampai 2009, mereka dua kali jadi kampiun (2003 dan 2005).
Satria Muda (SM) Britama Jakarta menjadi rival utama Aspac pada dua era itu. Di IBL, SM sejak 2006 sampai 2009 selalu menjadi juara.
Nah, momen pergantian liga dari IBL ke NBL Indonesia diyakini Aspac sebagai tonggak kebangkitan mereka. ”Target kami jelas. Kami harus mampu kembali menjadi juara. Dengan persiapan yang kami lakukan, saya yakin bahwa Aspac bisa kembali juara,” tegas pelatih Aspac Tjetjep Firmansyah saat launching tim dan sponsor baru di Jakarta kemarin (12/10).
Pelatih berusia 47 tahun itu sadar bahwa perjuangan menuju tangga juara akan sangat berat. Itu disebabkan antusiasme tinggi sepuluh tim kontestan dalam meng hadapi musim pertama NBL. Lawan utama mereka bukan hanya SM. Tjetjep melihat, ada empat tim lain yang juga berpotensi juara. Mereka adalah Pelita Jaya Esia Jakarta, Nuvo CLS Knights Surabaya, Garuda Flexi Bandung, plus tim underdog Stadium Jakarta.
Bahkan, jika dibandingkan dengan para pesaing, skuad Aspac menjelang NBL Indonesia yang dimulai Sabtu nanti (16/10) bisa dibilang kalah mentereng. Jika tim-tim papan atas agresif mendatangkan pemain bintang, tambahan pemain baru bagi Aspac adalah roster yang belum berpengalaman.
Pemain baru Aspac adalah Hendry Sudjana. Sebelumnya, dia memperkuat Bimasakti Nikko Steel Malang. Selain dia, ada tiga pemain debutan. Yaitu, Oei Abraham Yoel Trisakti, Raymond Shariputra, dan Anggi Arizki. Para pemain belia tersebut akan didukung bintang-bintang senior, seperti Antonius Joko Endratmo dan Hari Suharsono.
Hasil di Preseason Tournament NBL di Malang Juli lalu menunjukkan bahwa skuad Aspac belum meyakinkan. Saat itu mereka menduduki peringkat keempat setelah dikalahkan oleh Stadium pada perebutan tempat ketiga.
”Waktu itu mereka masih grogi meskipun secara teknis sudah bagus. Tapi, saat ini mental mereka sudah lebih baik,” ulas Tjetjep. ”Saya yakin, jika semua proses di lakukan dengan baik, tidak ada yang tak mungkin,” lanjutnya.
Keyakinan Tjetjep tersebut dibenarkan oleh bintang utama Aspac Xaverius Prawiro. Dia menyebut, kekompakan dan kebersamaan akan menjadi kunci sukses tim nya. ”Pemain-pemain muda juga sudah makin bagus. Kami akan memberikan yang terbaik demi meraih gelar juara,” paparnya. (nar/c11/ang)