Post by redhot on Mar 27, 2011 22:34:12 GMT -5
Muba Kalah karena Diri Sendiri
SATRIA Muda (SM) Britama Jakarta akhirnya memetik kemenangan per tamanya di seri perdana National Basketball League (NBL) Indonesia. Dalam pertandingan ketiganya (18/10), SM berhasil mengalahkan Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumatera Selatan, dengan skor 71-59.
Meski menang, SM belum menunjukkan kelasnya sebagai juara beruntun empat edisi terakhir IBL, liga tertinggi tanah air sebelumnya. Melawan Muba yang secara kualitas jauh di bawah mereka, SM beberapa kali terlihat kesulitan. Bahkan pada awal-awal pertandingan, SM tidak jarang tertinggal dalam pengumpulan poin.
Kemenangan SM juga bisa dikatakan sebagai sebuah keberuntungan. Hal itu terkait dengan akurasi tembakan bebas (free throw) Muba yang sangat buruk. Di antara 35 kesempatan, Muba hanya berhasil mencetak angka sebanyak 15 kali. Artinya, Muba telah membuang 20 kesempatan. Jika anak asuh pelatih Nathaniel Canson tersebut sempurna mengeksekusi free throw, tidak mustahil hasil pertandingan akan lain.
Pelatih SM Fictor Gideon Roring mengakui bahwa timnya belum bermain maksimal. Menurut Ito –panggilan Fictor Gideon–, timnya belum menunjukkan potensi yang sebenarnya. ”Jauh sekali performa anak-anak. Apinya masih belum dapat juga. Tetapi, musim kompetisi masih sangat panjang. Ini harus segera dibenahi,” kata Ito.
Dia menambahkan, SM akan menghadapi musim ini setahap demi setahap. Dua kekalahan dari Dell Aspac Jakarta dan Pelita Jaya Esia Jakarta menjadi pelajaran penting timnya untuk menghadapi musim ini. Ito menegaskan, perjalanan timnya untuk menjadi juara sangat berat musim ini. ”Saya hitung ada lima sampai enam tim yang memiliki kans sama untuk menjadi juara,” jelasnya.
Sementara itu, forward Muba Dian Heryadi bisa menerima kekalahan dengan lapang dada. Dia menyebut, kualitas mereka masih jauh di bawah SM. Meski demikian, dia berjanji memperbaiki permainan pada pertandingan selanjutnya. ”Ini merupakan pertandingan pertama kami. Sebetulnya, kami berusaha yang terbaik. Tetapi, memang SM terlalu kuat. Kekalahan ini merupakan pelajaran penting,” kata Dian. (nur/c7/ang)